Beberapa minggu ini Wednesday Letter tidak muncul seperti biasanya. Penyebabnya karena aku lagi kehilangan mood untuk menulis dan tidak ada topik yang menurutku menarik untuk diceritakan. Kalau pun ada yang menarik tetapi ga punya waktu untuk menuliskan karena pada bulan puasa tahun ini hampir sama dengan bulan puasa tahun kemarin masih disibukkan dengan pekerjaan kantor. Sedikit sedih juga, harusnya dalam bulan ini harusnya dimanfaatkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Khalik, memohon ampunannya, memperbanyak membaca al quran, zikir dan itikaf di masjid.
Tetapi aku dan temen-temen kantor menguatkan niat tidak mau ramadhan ini berakhir ddan berlalu begitu saja. Kita berencana pada akhir Ramadan Itikaf untuk menghabiskan malam-malam terakhir ini di Masjid Al Azhar Kebayoran Baru. Kita memilih itikaf di malam-malam ganjil. Karena Lailatul Qadar biasanya terjadi pada malam-malam ganjil di malam sepuluh terakhir Ramadhan.
Sepulang jam kantor sekitar jam 5 sore, kami mampir ke kosan Mba Rum untuk berbuka puasa terlebih dahulu, sholat magrib,lalu bersih-bersih dan menjelang sholat Isya kami sudah bersiap-siap ke mesjid Al Azhar dengan menumpang taksi. Suasana Mesjid Al Azhar begitu sangat syahdu, begitu ramai orang-orang yang sudah memenuhi Masjid. Orang-orang begitu memanfatkan bulan pengampunan ini.
Disana kami sholat isya berjamaah, dan dilanjutkan dengan ceramah oleh para ulama. Pembahasannya tidak jauh-jauh dari materi Itikaf tadi. Itikaf ini harus dilakukan di masjid yang biasanya digunakan untuk sholat Jumat. Lalu sebelum masuk masjid sudah di niatkan untuk melakukan itikaf di masjid. Itikaf ini tidak harus dilakukan semalaman. Untuk kita-kita yang karyawan yang paginya harus bekerja dapat melakukan itikaf pada malam harinya dan paginya bekerja seperti biasa.
Itikaf artinya adalah berdiam diri dan biasanya dilakukan di masjid. Adapun kegiatan itikaf ini adalah sholat, tadarus quran, zikir, muhasabah, ceramah dan diskusi agama.
Setelah sholat tarawih kami lanjutkan dengan membaca quran. Sekitar jam 10.00-11.00 dilanjutkan dengan ceramah. Setelah mendengar ceramah mata mulai terasa berat dan kantuk mulai menyerang. Maka kami putuskan untuk tidur sejenak di lantai bawah yang telah disediakan oleh panitia.
Jam 2.00 pagi alarm HPku berdering-dering membangunkan ku untuk bersiap-siap sholat malam. Aku bangunkan temen-temanku. Kami berwudhu dan langsung menuju mesjid. Ternyata mesjid juga sudah dipenuhi orang-orang yang hendak melakukan sholat malam. Ada keluarga yang membawa istri, suami dan anak-anaknya. Indahnya ramadhan ini dimana setiap orang berlomba-lomba melakukan ibadah dan berharap semoga Allah memberikan ampunannya.
Selesai curhat dan menangis di hadapanNya, sekarang waktunya untuk sahur. Kami telah memesan makanan sahur kepada panitia itikaf. Menu sahurnya adalah nasi padang. Kami makan beramai-ramai dengan para jamaah itikaf yang lain. Suasananya begitu asik dan seru bagiku. Karena biasanya sahur dirumah ditemani oleh keluarga.
Akhirnya tiba waktunya imsak dan sholat subuh juga sudah semakin dekat kami kembali lagi ke masjid. Selesai sholat subuh kami langsung bersiap-siap untuk kembali ke kosan Mba Rum untuk tidur sejenak dan menumpang mandi untuk berangkat kantor seperti biasanya. Jam tidur sangat kurang sekali dibandingkan dengan hari-hari biasa, tetapi alhamdullilah mata tidak terlalu ngantuk sehingga kami bisa bekerja seperti biasanya. Kekuatan niat emang begitu dahsyat. Apalagi niat yang ingin selalu dekat dengan Sang Khalik.
Aku Rindu Ramadhan..
Aku Rindu Masjid..
Aku Rindu AmpunanMu...
Panjangkan Umurku untuk bertemu dengan Ramadhan tahun depan Ya Rabb..
0 komentar:
Posting Komentar