"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." ( QS. Al Baqarah: 155-157 ).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya besarnya pahala setimpal dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya Allah apabila mencintai suatu kaum, Allah uji dengan cobaan. Maka barangsiapa yang ridha, maka baginya keridhaan dari Allah. Dan barang siapa yang marah, maka baginya kemarahan dari Allah." ( HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi serta dihasankan oleh Syaikh Al Albani ).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Tidaklah seorang Muslim ditimpa keletihan, penyakit, kekhawatiran, kesusahan, gangguan, kesedihan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah menghapus sebagian dari kesalahan-kesalahannya." ( HR. Bukhari dan Muslim ).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah menimpakan musibah kepadanya." ( HR. Bukhari ).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah menimpakan musibah kepadanya." ( HR. Bukhari ).
Orang yang terkena musibah berupa kesusahan di dunia, jika ia hadapi dengan kesabaran, ikhtiar,
dan tawakal kepada Allah SWT, hakikatnya ia tidak terkena musibah. Justru yang ia dapatkan
adalah pahala.
Sebaliknya, musibah kesenangan selama hidupnya, jika ia tidak pandai mensyukurinya, maka itulah
musibah yang sesungguhnya.
dan tawakal kepada Allah SWT, hakikatnya ia tidak terkena musibah. Justru yang ia dapatkan
adalah pahala.
Sebaliknya, musibah kesenangan selama hidupnya, jika ia tidak pandai mensyukurinya, maka itulah
musibah yang sesungguhnya.
Rasulullah bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang lemah walaupun dalam keduanya ada kebaikan”.
0 komentar:
Posting Komentar