Pages

Minggu, Januari 24, 2010

Bedah Buku Se7en Heroes Kick Andy


Kemarin sore setelah selesai tugas piket pendaftaran di kampus, aku berniat menghadiri acara bedah buku kick andy di Plaza Senayan. Kebenaran aku diajakin ama Mba Yayat temen komunitas MTSC. Sebelumnya sih berniat pengen nonton Sherlock Holmes atau menghadiri expo wirausaha muda Bank Mandiri di JCC. Tapi penawaran dari Mba Yayat lumayan menarik juga. Akhirnya aku memilih menghadiri acara bedah buku ini. Acara bedah buku ini dimulai jam 3 Sore. Informasi yang diberikan Mba Yayat bahwa acaranya berlangsung di Toko Buku Konikuniya Senayan City, ternyata toko buku tersebut adanya di Plaza Senayan. Akhirnya aku menyebrang ke arah Plaza Senayan.

Sampai di lantai V ternyata acaranya baru saja dimulai. Acara tersebut dibuka oleh Andy F. Noya sendiri. Dan pertama kali aku melihat sosok pembawa cara kick andy ini secara langsung.  Dan panitia acara bedah buku tersebut, mempersilahkan  aku duduk dikursi yang telah di sediakan. Tapi aku masih celingak celinguk mencari sosok Mba Yayat. Tidak lama Mba Yayat muncul juga dan kami memilih duduk di kursi depan agar dapat melihat langsung lebih dekat acara bedah buku tersebut.

Acara bedah buku ini menghadirkan penulis buku SE7EN HEROES yaitu Ben Sohib, Buku  ini adalah berisi cerita perjuangan tujuh pahlawan kemanusiaan yang telah memenangkan award dari kick andy pada tahun 2009 kemarin. Dari kisah mereka yang sangat luar biasa tersebut di susun oleh Ben Sohib dalam bukunya tersebut.


Diantara 7 Pahlawan yang luar biasa tersebut hadir 2 orang pahlawan  kemanusiaan yaitu Pak Hartono yang menggantikan Engkongnya Bp Gendu yang sudah sepuh berusia 90 tahun dan Bidan Siti Aminah.

  • Pak Hartono adalah cucu Bp. Gendu.  Beliau datang mengantikan Bp. gendu yang sudah sepuh. Bp Gendu adalah seorang keturunan betawi sang jawara yang sangat di takuti di daerahnya yaitu di sekitar daerah Bekasi Timur. Semua orang disana kenal dan takut dengan Bp. Gendu. Lalu apa keistimewaan Bp. Gendu ini?? Ternyata Bp. Gendu dan keluarga telah merawat lebih kurang 10.000 orang penderita penyakit jiwa. Dan mereka merawat penderita penyakit jiwa ini dengan penuh kasih sayang. Biaya untuk semua pasien disana ditanggung sendiri oleh Bp Gendu dan keluarga dan mereka juga mendapat bantuan dari donatur. Dari 200 pasien yang ada sekitar 100 orang adalah penderita penyakit jiwa yang tidak punya keluarga yang mereka temukan di jalanan. Bp Gendu sendiri hidup dalam kondisi ekonomi yang  sederhana. Tetapi memiliki hati yang luar biasa. Keterbatasan ekonomi tidak mengahalangi panggilan jiwanya untuk membantu sesama. Bp. Gendu selalu mengajarkan kepada anak dan cucunya agar berlaku jujur, rendah hati, ikhlas dll. Dan ada satu nasihat yang perlu dicatat dari  penuturan Bp. Hartono bahwa pak Gendu berpesan apabila kita ingin bahagia maka kita harus membahagiakan orang lain. It's A Good Point. 
  • Sosok kedua adalah Bidan Aminah. Bidan yang selalu membantu persalinan di daerah sekitar rumahnya. Dan selalu ingin membantu sesamanya. Dan tak ragu mengorbankan perhiasan dan harta bendanya yang dimiliki demi menolong sesamanya. Mobil pribadinya disulap menjadi Ambulance untuk dapat memberikan bantuan medis dan persalinan bagi warga disekitarnya. Cita-citanya adalah ingin memiliki Mobil Ambulance yang baru karena mobil Ambulance yang ada sekarang sudah mulai rusak. Tidak ada ragu dihatinya untuk menolong sesama walaupun kondisi ekonominya terbatas. Menurutnya menolong sesama adalah panggilan jiwanya. Ada kepuasan batin apabila dia dapat membantu sesama. Dan tidak ragu menjual harta benda yang dimiliki agar dapat menolong nyawa yang butuh pertolongan. Subhannallah..Luar biasa. 
Di zaman serba materialistik ini masih ada orang-orang yang luar biasa yang mengabdikan hidupnya untuk menolong sesama dan mereka tidak mengharapkan bayaran materi. Sungguh mereka memiliki hati yang sangat luas. Kalau orang yang kaya membantu sesama itu sudah menjadi hal yang biasa tetapi orang-orang yang terbatas dari segi ekonomi ini tidak takut dan ragu membantu sesamanya. Dan membantu sesama menjadi panggilan jiwa bagi mereka. 

Hikmah yang dapat aku petik dari Bedah Buku ini adalah :
  1. Jika ingin bahagia maka bahagiakan orang lain.
  2. Jangan ragu untuk menolong sesama walau kondisi kita serba terbatas. 
  3. Selalu berniat ikhlas dalam membantu sesama dan hanya mengharapkan ridho Allah semata.
Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu, Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa melepaskan seorang mukmin dari kesusahan hidup di dunia, niscaya Alloh akan melepaskan darinya kesusahan di hari kiamat, barang siapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit niscaya Alloh akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup aib seorang muslim, maka Alloh akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Alloh akan menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya.

 
Terima kasih ya Allah untuk weekend ini yang begitu manis dan penuh hikmah.














Senin, Januari 18, 2010

Doa

Daisypath Vacation tickers


Sabtu siang itu, hujan masih membasahi ibukota tercinta. Hari ini aku masuk ke kantor karena ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan. Setelah makan siang, mood kerjaku mulai menurun. Seperti biasa account FB ku aku buka, dan ternyata temen SMA ku Faisal lagi online.




Faisal : "Din, kenapa hari sabtu masih di kantor?? kapan mencari pendamping hidupnya kalau kerja melulu."

Pertanyaannya sulit untuk ku jawab.

Dina : "Cari pendamping hidupnya dimana sal?

Faisal : " Di Mesjid ikut majelis taklim".

Dina : "Mohon doanya aja Sal."

Faisal :" Mau di doakan apa?"

Dina : " Doa yang terbaik"

Faisal : "Ya Allah berikan temenku dina jodoh yg baik budi lembut jiwanya baik akhlaknya,sayang ama dina dan taat ama MU Ya Allah..Klo jodohnya jauh dekatkan ya Allah dan klo udah dekat jumpakan ya Allah."



Terharu sekali membaca doa yang dikirimkan faisal buatku. Ya Allah balaslah kebaikan temenku ini dan kabulkanlah doanya."



Setelah selesai chat dengannya badanku mulai terasa capek. Sudah waktunya untuk pulang nih. Tadi tadi sebelum pergi ke kantor hari ini aku berniat untuk datang ke mesjid Al Azhar karena hari ini ada kegiatan Maperaba (Masa penerimaan anggota baru) sekaligus melepas kangen datang ke Mesjid ini yang sudah lama aku tidak sholat disana setelah kegiatan mabit bulan Ramadhan kemarin.



Dengan menumpang bajaj aku dan mba rum menembus hujan yang masih turun rintik-rintik membasahi Jakarta. Tujuan kami adalah terminal Blok M. Di Blok M aku berpisah dengan Mba Rum. Mba Rum berniat berbelanja kebutuhan di Robinson Supermarket. Dan aku berniat sholat Ashar di Mesjid Al Azhar. Dengan menumpang Kopaja no.19 aku luruskan niatku.



Bus kopaja yang aku tumpangi ternyata melaju dengan kencang dan kembalian uang ongkosku belum dikembalikan oleh kondektur bis sementara tidak terlalu jauh lagi aku harus turun. Dan akhirnya kondukternya mengembalikan uangku tapi aku sudah kelewatan dari belokkan Kampus Al Azhar. Agak sedikit kesal aku minta ke supirnya di turunkan saja di halte busway mesjid Al Azhar.



Sampai di halte mesjid Al Azhar aku bergegas menuju Mesjid. Di depan mesjid suasananya sangat sepi aku mendapat petunjuk yang dibuat oleh panitia bahwa maperaba dilaksanakan dilantai VIII aula TK.



Di depan masjid ada seorang ibu yang lagi duduk dibawah hujan rintik-rintik sambil menadahkan tangannya kearahku. Lalu aku merogoh kantungku mengambil uang dan aku berikan ke ibu tersebut. Dan dai bibir ibu tersebut mengalir doa semoga aku diberikan banyak rejeki dan diberikan jodoh..Aku membalas Amien.



Dan sekarang aku sudah di depan taman firdaus dan di depan sekretariat YISC. Suasana disana sangat sepi. tapi ada seseorang lelaki disana yang lagi duduk jongkok. Aku tidak tahu apa yang sedang dia kerjakan. Tapi jantungku langsung berdetak kencang. Seakan mimpi tapi ini nyata dia ada di depanku. Seminggu yang lalu kita pernah chat dan ingin bertemu di Mesjid Agung ini tapi karena ada kejadian lain aku tidak bisa datang ke mesjid. Dan siang ini aku bertemu dengannya. Dia ada didepanku. Dan aslinya ternyata lebih baik dari fotonya.



Lidah terasa kelu..Aku bertanya kamu *****R* ya? Dan dia menjawab iya. Lalu dia bertanya kamu dina ya? iya..Aku bertanya udah lama di sini? dia menjawab udah dari jam 10 pagi. tadi ada rapat dengan teman-teman. Dan berbagai pertanyaan yang dia ajukan kepadaku.



Ya Allah ya Rab ini bagaikan mimpi. Aku tidak menyangka akan bertemu dengannya hari ini. Doa temenku faisal di dengar oleh Allah. Dan seandainya tadi supir kopaja tidak menurunkan aku di halte busway aku mungkin tidak akan bertemu dengannya di depan taman firdaus. Ternyata dari pengalaman ini hikmah yang aku petik, berbaik sangkalah kepada Allah terhadap peristiwa yang menurutmu tidak menyenangkan selama kita sudah berusaha dan iklas yakinlah bahwa ada hikmah dan skenario yang indah yang Allah telah persiapkan buat kita yang selalu yakin akan kebesaran dan janjinya kepada hamba-hambanya yang selalu bersabar.



Dan yakinlah pertolongan Allah untuk selalu mendengar doa-doa hambanya yang selalu ingin dekat dengan Nya.



Terima kasih Ya Allah hari ini aku dapat hadir di rumahMu. Terima kasih Kau mendengarkan doa ku dan teman baikku. Terima kasih hikmah dari semua peristiwa yang tidak menyenangkan menjadi menyenangkan.



Karena Aku tahu Kau maha tau yang terbaik bagi hambaMu

Minggu, Januari 10, 2010

Alumni SMA N 3 Medan

Click to play this Smilebox scrapbook: Alumni SMA N 3 Medan
Create your own scrapbook - Powered by Smilebox
Make a Smilebox scrapbook

Good Bye Pak Adi

Click to play this Smilebox scrapbook: Good Bye Our Friend
Create your own scrapbook - Powered by Smilebox
Make a Smilebox scrapbook

Kamis, Januari 07, 2010

Selamat Jalan Sahabat (Dedicate to Adiyasa Dwitama)

Siang ini aku lagi berkonsentrasi menghitung PPh 21 bulan Desember, tiba-tiba dari Yahoo Messegerku muncul sebuah invitation chat room dari Mba Hadiant, berhubung aku lagi dikejar deadline invitation tersebut aku tolak dengan kata permohonan maaf (Sorry I'm Busy). Tetapi tidak berapa lama aku mendapat invitation lagi kali ini dari mba yayat. Dan dalam invitationnya tertulis berita tentang meninggal dunia Adiyasa Dwitama. Jantungku serasa ingin melompat. Pak Adi meninggal dunia?? kok bisa?? sakit apa?? kapan?? dimana?? begitu banyak pertanyaan aku lontarkan di chat room. Kemarin aku masih berbincang dengannya di FB dan saling memberi comment di FB pada tahun baru 2010 kemarin. Kabar itu bagai mimpi buruk di siang hari.  Akhirnya aku mendapatkan penjelasan bahwa beliau meninggal karena serangan jantung dan sudah di makamkan tadi pagi.


Kabar kepergiannya membuatku meneteskan air mata, dan ternyata tidak hanya diriku yang menangis tetapi alam juga ikut menangis mengiringi kepergian beliau. Hujan deras melanda Jakarta dan mengakibatkan di beberapa daerah tergenang banjir. Dan teman teman lain yang mengenal Pak Adi baik yang sudah akrab maupun yang  hanya di dunia maya merasa kehilangan dengan kepergian beliau. Aku baru sekali bertemu langsung dengan beliau yaitu tepatnya di tahun 2008 disaat aku menjadi panitia GMG 2008 dan kami sempat foto bareng. Beliau juga sering memberikan comment di FBku. Dan kenangan ini yang membuatku sedih saat aku pernah menulis status di FB ku

Dina          : "Want To Watch Avatar".
Adiyasa   : "ikutan dong"
Dina          : " Ayuk aja Pak. Kalau mau ikutan ketemuan di Senayan City
Adiyasa   : Saya sdh di sency. Mau pesen tiket brp, Mba Dina?
                     December 29, 2009 at 4:53pm
Adiyasa    : No hp saya ada di profile fb, kalo mau contact
                     December 29, 2009 at 4:54pm 
Adiyasa   : Avatar 3d jam 18:15 dan 21:15. Mau jam brp, brp ticket?
                     December 29, 2009 at 5:02pm
Dini           : Wajib nonton nyot aku aja nonton ampe 2 kali, yang 3D ma yang biasa, yang 3D  
                     ga ada teks indo tapi mantaps dan lebih mahal tiket nya!     
                      December 29, 2009 at 5:28pm
 Adiyasa    :  Dini, boleh tahu nomornya Dina ngga?
                      December 29, 2009 at 6:30pm
 Dini            :  boleh 08157118965
                      December 29, 2009 at 6:45pm
 Adiyasa     : Thanks, Dini   
                      December 29, 2009 at 6:49pm

Jam 18.15 aku dan temen-temen kantor sudah masuk ke dalam teater 2. Dan film avatar sudah dimulai. Setelah 30 menit film diputar tiba-tiba hapeku berbunyi. Ada panggilan dari nomor yang tidak aku kenal. Lalu panggilan tersebut aku jawab. Haloo ini siapa? tanyaku. Hai din, ini Adi..Hai Di, maaf aku lagi di Bioskop ntar kita sambung lagi ya. Maaf ya Di. Jawabku. Dalam benakku bahwa yang menelpon adalah Hadi teman SMAku  dan aku tidak menyangka bahwa itu adalah Pak Adi. Dan Aku melanjutkan menonton avatar.

Sampai di rumah setelah selesai menonton ternyata sudah ada sepupuku yang menginap. Sepupuku ini besok akan balik ke Bali setelah sebelumnya selesai dengan acara pemakaman uwakku yang meninggal seminggu yang lalu. Dan aku tidak ingat untuk menelpon kembali ke Hadi. (Aku masih membayangkan Hadi temen SMAku)


Keesokan pagi aku baru ngecek di FB ku ternyata aku baru tersadar bahwa yang menelpon kemarin malam adalah Pak Adiyasa temen MTSC bukan Hadi temen SMAku. Dan aku merasa bersalah sekali ternyata dia ingin ikut nonton bareng bersamaku. Paginya aku cek di YM nya ternyata beliau belum online lalu aku cek di FBnya ternyata beliau udah online. Beribu kata maaf aku sampaikan kepadanya. Ternyata kemarin jam 5 sore beliau sudah tiba di Senayan City dan berusaha menghubungiku untuk memastikan berapa tiket yang mau di beli . Tetapi karena pulsa hp GSM ku habis aku jadi tidak bisa mengakses FB. Dan beliau berhasil mendapatkan nomor hpku dari kembaranku. Dan saat berhasil menghubungiku aku tak memberi kesempatan dia untuk bicara panjang kepadaku karena aku takut menggangu penonton yang lain karena menerima telpon saat film sedang berlangsung. 




Dina           :    Pakk Adi.. I'm really sorry.. I think u will not come to join with me watch 
                   avatar at Senci..and  I   Dont realize you call me when i was watch the   
                   movie..I think it's my friend.. I'm  Really  Sorry Pak Adi..            
                   Maybe next time we can Nonton Bareng ya...^_^
                        December 30, 2009 at 7:01am


Maybe next time we can Nonton Bareng ya
there's no maybe karena
Allah telah memanggilmu untuk kembali kepangkuanNya
karena Allah begitu sayang padamu
Selamat Jalan Sahabat
Semoga Allah memberikan tempat terbaik untukmu
Semoga kebaikanmu selalu menginsiprasi kami .










Rabu, Januari 06, 2010

Wedding


WiddlyTinks.com

Wedding Countdown at funkykiss.net

Bandung Journey and Reunion

Perjalanan ke Bandung kali ini aku lakukan dengan menumpang kereta api parahyangan. Sehari sebelumnya aku udah memesan tiket tetapi ternyata tiketnya sudah habis terjual. Alhamdullilah aku diajak Sari, mahasiswa IBS untuk berangkat bareng dengan teman-temannya dan kami bertiga duduk berhempitan di satu kursi di kelas bisnis tetapi perjalanan selama 3 jam tidak terasa dan lumayan menyenangkan karena kami berbincang-bincang penuh canda dan tawa.

Sampai di Stasiun Hall Bandung kami berpisah, aku menuju Supratman kostan yang telah aku tinggalkan hampir 5 tahun yang lalu. Kota Bandung memiliki banyak moment yang indah yang aku lalui disana. Begitu banyak perubahan yang terjadi, banyak bangunan mall, outlet, tempat makan, mini market , restaurant di sekitar kostku yang dahulu aku kost disana belum ada sekarang sudah ramai  yang membuat aku terkaget-kaget kalau sudah berkunjung ke Bandung.

Sampai di kostan aku bertemu dengan teh lilis. Teh lilis adalah saudara sepupu ibu kosku di Bandung. Sudah lama banget aku tidak bertemu dengan si teteh. Banyak cerita yang mengalir dari bibirnya. Cerita tentang temen-temen lama di kostan mengenai kabar terbaru dari mereka. Ah, kostan ku ini memang selalu punya banyak kenangan yang indah.

Tak lama aku juga mengkontak temen kostku yang cewek bernama Mba Ema. Aku udah janji dengannya kalau main ke Bandung akan menginap di  rumahnya di daerah Lembang. Akhirnya Mba Ema datang dari kampus Unisba tempat beliau mengajar. Perjalanan kami menuju Lembang lumayan tersendat karena banyak orang-orang yang juga berencana akan melewatkan pergantian tahun di sana dan suasana hujan menambah kepadatan jalan raya.

Sampai di rumah Mba Ema yang asri dan dingin kami melanjutkan bercerita sambil makan malam. Cerita tentang keluarga, teman , percintaan , kehidupan, dan lain-lain. Dan tak terasa kami telah meninggalkan tahun 2009 dan memasuki tahun 2010.




Di awal tahun 2010 aku berada di Lembang, hari ini aku sudah punya jadwal akan bertemu dengan teman kuliahku, Lies yang datang dari Cirebon. Rencananya kami akan mengadakan reuni kecil-kecilan dengan beberapa teman yang sudah lama tidak bertemu.






 

(c)2009 Din@-Blog. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger