Pages

Senin, November 26, 2012

Back to Blog

Holaa My Blog..

Kangennnnnnnn bgt deh.. posting terakhir di blog ku ini adalah bulan Juni 2012 kemarin cerita tentang renovasi rumah..dan ceritanya juga belum kelar.hiks..males bgt ya..Mody bgt untuk nulis..Padahal suatu saat nanti bisa berguna untuk diingat dan dibaca kembali. Dan tahu ga klo blog itu adalah tempat kembali saat aku lagi ga tau mau ngapain..biasanya klo udah ga ada ide mau ngapain2 pasti kangen dengan si blog tercinta..trus jadi pengen update cerita lagi yang telah dilalui.

Cerita kali ini tentang rencana ingin mengenapkan separuh agama..wisss..

Sebenarnya ga pengen cerita-cerita, tapi karena seperti cerita diawal tadi mana tau nanti cerita ini akan berguna untuk dikenang suatu saat nanti. 

Soal siapa orangnya sepertinya ga perlu diceritakan yang pengen aku tuliskan adalah proses untuk memutuskan menikah ini yang akan tuangkan dalam blog ini. Perjalananan yang aku lalui tidak mudah, jatuh dan bangun 2 kali bersamanya. Sempet udah ga pengen lagi melanjutkan niat nikah yang kami rencanakan. Ga mudah membangun hubungan yang pernah tercederai dengan kejadian dengan adanya "krisis kepercayaan" dengannya. Tapi dari masalah yang aku alami membuat aku belajar untuk memaafkan, memberi kepercayaan lagi dan menahan ego. Tapi inilah tahapan yang harus dilalui. Belajar mencintai dengan segala kekurangan dan kelebihannya klo kata orang-orang. Klo mencintai kelebihan pasangan tentu sangat mudah, tetapi mau menerima dia dengan segala kekurangannya ini yang butuh proses. Semua ini tergantung dari komitemen bersama mau dibawa kemana hubungan ini..seburuk apapun masalah yang menerpa jangan pernah keluar kata untuk berpisah. Kalau pasangan lagi jatuh maka kita sebagai pasangannya harus memberikan uluran tangan untuk membantunya berdiri dan bukan menjauh darinya apalagi menghakiminya. (ini kalau lagi bijak) Secara teori emang mudah tetapi secara praktek susahnya minta ampun.

Kejadian yang aku alami membuka mataku bahwa didalam dunia pernikahaan yang kelak akan aku masuki nanti jangan berharap akan seperti cerita cinderella atau korea yang penuh dengan adegan romantis.Setiap hubungan selalu ada naik dan turunnya. Ada suka, tawa , duka dan tangis. Berpengangan tanganlah bersamanya untuk melalui semua itu. Dan jadikan Agama sebagai pedoman dan buku panduan dalam mengarungi kapal pernikahan. Agara kapal ini tidak mudah karam dengan hembusan ombak yang menerpa.

Persiapan pernikahan harus dimulai dari mental, bukan hanya mempersiapkan perintilan untuk resepsi pernikahannya saja. Karena setelah resepsi selesai maka kehidupan pernikahaan akan dimulai. Ini adalah awal dan bukan akhir segalanya. Kalau dulu saat single bebas mau ngapain2 dan mau jalan kemana2. Tetapi setelah menikah maka wajib untuk berdiskusi dan minta izin dulu dengan pasangan. Kalau dulu hanya ada "aku" maka sekarang berubah menjadi "Kita". Pernikahan adalah menyatukan dua orang berbeda. Maka  perlu adanya adjusment atau penyesuaian dan ini perlu mengurangi ego kita sendiri. Dan jangan kaget kalau diawal pendekatan pasangan kita sangat charming sekali dan begitu menikah berubah atau berbeda yang membuat kita berkata "wow".

So, mari persiapkan mental yang taft untuk menghadapi hal tersebut , sehingga saat kita memasuki dunia pernikahan kita tidak terkaget-kaget lagi. This is the real life. Dan pastikan bahwa kebahagian itu tergantung pada kita sendiri dan jangan gantungan bahwa pasangan kita akan selalu membuat kita bahagia. Yang ada pasti kecewa berat. Bahagia itu depend on us, not depend the others. Happiness is good Health and a Bad Memory.  Dari bukunya The Heart Inside the Heart karya Alexandra Dewi, ada istilah Alpha Juliet Wife yaitu seorang istri :

1. Jadilah orang positiv  most of the time  good things happen to good people.
2. Tentukan prioritas yang tepat
3. Jangan terlalu mudah cemburu. Don't be a drama Queen.
4. Belajarlah untuk tenang.

Intinya bahwa seorang Aplha Juliet Wife adalah stay centered. Dia tahu mendispilkan dirinya dengan berdoa dan berolahraga atau apaun yang membuat dirinya kuat untuk melalui semuanya. Dia tahu bahwa kebahagian sebenarnya ada dalam dirinya, Namun Alpha Juliet bukanlah orang sok suci yang suka menceramahi orang lain. Kalau  demikian jadinya dia akan menjadi orang yang membosankan dan menyebalkan.

Closing

"Love is the most difficult and dangerous form of courage. Courage is the most desperate, admirable and noble kind of love."

I wish yoa all a wonderful begining , a happy ending and the wisdom to find it. Even destiny only can take us so far. Destiny still need a bridge to realty. We stiill need to cross the bridge from destiny to realty. We need the courage (keberanian), faith (iman) and determintation(tekad) to take action to what we truly want.
Let us not to be of those people who want all the privileges but none of the responsibilty. Marriage is privilage, but it also comes with the responsibility

0 komentar:

 

(c)2009 Din@-Blog. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger