Hai My Blog..
Sorry banget baru bisa menuliskan
lagi topik tentang Ekonomi, padahal Goalnya setiap bulan sekali minimal harus
menulis satu topic yang dibahas. Alasan klise pasti jadi tameng…”Sibuk or sok
sibuk yang ga bisa memanage waktu dengan baik.” Ok kita tidak usah berlama-lama
dengan pembelaan. Mari kita mulai topic pembahasan kita hari ini..
Let’s Start…
Topik malam ini aku akan membahas
mengenai Krisis Eropa yang masih berlangsung sampai detik ini. Sebelumnya aku
pernah membahas tentang krisis di Amerika akibat pemberian KPR subprime mortage
kepada orang-orang yang tidak mampu dengan bunga yang sangat tinggi dan debitur
ini mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban sehingga kredit KPR tersebut
macet dan mengakibatkan krisis di Amerika, yang menjalar meluas kemana-kemana
atau sistemik sehingga terjadinya krisis global. Nah, aku penasaran dengan asal
muasal terjadinya krisis di Eropa. Menurut Bapak Sarwono Direktur Bank BRI saat
mengisi kuliah umum di kampusku krisis Eropa ini terjadi karena karma bangsa
Eropa yang dulu sering menjajah Negara di Asia dan Afrika. Mungkin ada benarnya
juga. Haha..kekayaan dari Negara Asia dirampok dan dibawa ke Eropa untuk
membangun negara-negara tersebut. But, aku pengen tahu kronologis terjadinya
krisis menurut analisis ekonominya.
Berdasarkan sumber yang aku baca
awal terjadi krisis Eropa ini dimulai dari Negara Yunani, negara para dewa ini
memiliki hutang yang terlalu besar dibandingkan dengan GDP (Gross Domestik
Bruto) atau PDB. GDP ini adalah total barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu Negara pada suatu waktu tertentu. GDP ini digunakan untuk menghitung
pendapatan nasional.
Ada dua pendekatan yang digunakan
untuk menghitung PDB yaitu :
1. Pendekatan
Pengeluaran
PDB = Konsumsi +
investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor-impor)
2. Pendekatan
Pendapatan
PDB
=sewa+upah+bunga+laba
Sumber : Wikipedia
Nah, karena Pengeluaran > Pendapatan
maka otomatis Yunani memiliki hutang untuk menutup pengeluarannya tersebut ,maka
Yunani mengeluarkan SUN (Surat Utang Negara) sebesar 20 biliun euro dan pasar
enggan untuk menyerap SUN tersebut. Krisis Yunani ini merupakan akumulasi dari deficit
anggaran rata-rata 6% dari PDB selama 30 tahun. Dimana syarat deficit anggaran yang
diperbolehkan adalah 3% di UE. Negara ini ternyata terkenal korup,tidak
disiplin dalam menggunakan anggaran, adanya pemborosan, buruknya administrasi
perpajakan serta sering memanipulasi laporan keuangan. (Indonesia terkenal
korup dan buruk juga dalam adm.pajak sehingga harus berhati2 dengan gejala ini)
Lalu mengapa krisis Yunani
menjalar ke Negara dataran eropa lainnya? Simpel saja karena Yunani bergabung
dalam Negara Euro Union sehingga mata uang yang digunakan adalah Euro. Sehingga
krisis Yunani ini dapat menjalar ke Negara
yang tergabung dalam Euro Union sejalan
dengan Domino efek theory yang menggambarkan penyebaran krisis ekonomi di
seluruh dunia.
Akibat dari krisis ini pemerintah
Yunani melakukan penghematan seperti adanya PHK besar-besaran, memangkas dana pension
, menaikkan pajak sehingga terjadi demo oleh warganya dan terjadi kekacauan
yang tidak dapat dihindarkan. Lalu rating hutang Yunani turun satu level dari
AAA menjadi AA+.
So,inti yang bisa dipetik dari
krisis Yunani ini adalah :
1.
Pengelolaan keuangan yang baik harus diterapkan
bahwa Pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran
2.
Penyajian laporan keuangan yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan
3.
Memberantas praktek korupsi yang merugikan
negara.
0 komentar:
Posting Komentar