Pages

Sabtu, Desember 15, 2012

KOMITMEN

A : Aku tidak menyukai istriku lagi!
B : Pulang dan cintailah dia.
A : Anda tidak mengerti aku, aku sudah tidak punya perasaan itu lagi.
B : Pulang dan cintailah dia.
A : Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku seperti itu, padahal aku tidak merasakannya.
B : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?


A : Tentu saja (dengan mantap)

B : Kira-kira 1 minggu setelah ibumu pulang dari Rumah Sakit & membawamu pulang, dan kamu menangis menjerit-jerit di tengah malam karena popokmu basah dan dia terpaksa bangun walau tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu. Apakah menurutmu dia sungguh-sungguh­­ menikmati itu semua?
A : Tidak (menunduk)
B : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi juga tidak jujur? Ukuran besarnya cinta bukan karena dia menikmati mengganti popok di tengah malam, melainkan karena ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tidak begitu menyukain­ya. Pernikahan tidak hanya didasari perasaan Cinta, lebih dari itu yaitu KOMITMEN.
Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti karena cinta, tetapi cinta yang menggebu-gebu akan padam seiring dengan berjalannya waktu. Hanya Komitmen yang membuat Cinta menggebu-gebu menjadi Cinta yang matang dan dewasa.

Ini ceritanya aku lagi copas dari facebook, pas banget dengan kegalauan hati. Bahwa cinta itu emang seperti bermusim, kadang musim senyam senyum sendiri, musim kangen, berantem, cemburu, curiga dan musim galau haha. Seperti tulisan diatas emang cinta yang menggebu-gebu seiring waktu akan memudar. Hanya komitmen yang membuat semua itu bisa bertahan. Dan jangan childish klo salah satu diantara kita atau pasangan mengalami kebosanan. Itu lumrah, ibarat kalau tiap hari selalu berkomunikasi menanyakan hal yang sama misalnya hai, lg apa? uda makan? uda sholat? menjadi rutinitas dan ujungnya terkadang menimbulkan kejenuhan. Biarkan dia merasakan perasaan bosan. Jangan dilarang apalagi pake ngambek. Jadi nambah masalah. Mencoba menjauh mungkin bisa menjadi solusi, biar dia bisa merasakan perasaan kangen lagi. 

Bener kata pepatah ya..mendapatkan itu lebih mudah dibandingkan dengan menjaga. Perlu extra double untuk menjaga hubungan ini agar tetap punya roh dan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Bekalnya emang harus punya Komitmen, sabar, dan hilangkan ego. Semakin sering ditempa ujian maka Cinta ini semakin matang dan dewasa. Malu juga sama umur kalau masih sering uring-uringan dengan hal yang ga penting. Mungkin ini rencana Allah kenapa diriku belum menikah di usia dini. karena bisa jadi emosi yang masih tinggi kalau menghadapi ujian pasti uda memilih jalan yang paling mudah dan gampang "berpisah". 

Buat dear dedeku sayang, aku lagi belajar mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Dan aku tidak akan menyerah untuk terus mencintaimu, aku akan berhenti untuk mencintaimu hanya pada saat kau memilih untuk tidak bersamaku lagi. Aku memutuskan untuk berKOMITMEN denganmu. Smoga Allah dan keluarga meridhoi niat baikku ini.  

Smoga Allah selalu melindungimu de..
Kutitipkan dirimu pada pemilik diriMu de
Maka hatiku tidak galau lagi
ILOPUDE 

0 komentar:

 

(c)2009 Din@-Blog. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger