Malam Jum’at aku sudah menginap
dirumah tanteku di Kebon Nanas. Jadwal penerbangan Airasia kami besok pagi jam
7.15. Jam 3.30 pagi aku sudah bangun dan
segera mandi. Jam 4.00 teng tante dan omku sudah bersiap mengantar aku dan sepupuku Rini ke terminal
Rawamangun yang akan mengantarkan kami ke Bandara Soetta.
Airasia baru saja mewajibkan
penumpangnya untuk melakukan web check in bisa melalui internet atau mobile
phone. Karena aku sudah Check in jadi aku tidak terlalu terburu-buru ke bandara.
Berbekal tas kecil Rapidoku yang setia, waktunya untuk meluncur ke terminal
Rawamangun.
Pagi itu masih jam 4 pagi tapi
terminal Rawamangun penumpang Damri sudah ramai dan bis Damri pertama tersebut
sudah penuh, Terpaksa aku menunggu bis berikutnya. Sekitar setengah jam bis
yang aku tumpangi sudah penuh. Waktu sudah menunjukkan jam 4.30 perjalanan ke
Bandara kalau pagi begini pastinya lancar dan belum kena macet. Waktu tempuh
sekitar 40 menit untuk sampai ke terminal 2D untuk penerbangan Internasional.
Tiket Damri Rawamangun ke Bandara adalah Rp. 20.000,-
Temanku Hendra mengirimkan BBM
“Din, aku sudah dibandara dan sudah lewat pemeriksaan Imigrasi”. Wow ternyata
dia datang pagi sekali. Aku langsung menuju terminal 2D. Walaupun sudah Web Check In tetap harus lapor ke
petugas untuk pemeriksaan dokumen dan membayar Airport Tax sebesar Rp.
150.000,-
Selesai Check in waktunya untuk
mengisi form Imigrasi Indonesia ,
sekitar 5 menit setelah form diisi kami langsung menuju antrian pemeriksaan
Imigrasi. Tahun lalu saat aku jalan-jalan ke Phuket Thailand ada pemeriksaan NPWP
karena sekarang sudah bebas fiscal, maka yang ada ada hanya pemeriksaan
Imgirasi saja.
Tidak terlalu lama mengantri kini
giliranku melalui pemeriksaan imigrasi, alhamdullilah lancar. Karena kami belum
sholat Subuh, kami segera mencari mushola di Bandara. Berdoa semoga perjalanan
ini lancar-lancar baik pergi maupun saat pulang nanti.
Selesai sholat ternyata Hendra
menelponku karena dia kelamaan menunggu aku kok nonggol-nonggol diruang tunggu
bandara. Hendra ini temen SMA ku yang sekarang lagi dinas di Padang . Jauh-jauh datang dari Padang ke Jakarta ingin
ikutan Singapore
Trip..hahaha..salutttt
Ga lama menunggu diruang tunggu
waktunya Boarding, Walaupun Airasia adalah penerbangan Lowcost tetapi selalu mengutamakan ketepatan waktu dalam
penerbangannya. Salut deh buat Airasia beda banget dengan Lion Air yang
terkenal dengan julukan pesawat “Delay”.
Penerbangan Jakarta- Singapore
ditempuh dalam waktu 1,5 jam, ada perbedaan waktu Singapore
lebih cepat 1 jam dibandingkan Jakarta .
Perkiraan kami tiba disana adalah jam 9.55. Aku dan sepupuku duduk bersebelahan
sedangkan Hendra duduk di barisan depan. Pagi ini cuaca sangat cerah. Mudah2an
selama perjalanan lancar-lancar. Amin
@ Changi Airport
Sekitar jam 10 waktu Singapore
pesawat kami mendarat dengan selamat di Terminal 1 Bandara Changi. Alhamdullilah. Nah, karena kemarin
perginya sedikit kacau aku tidak terlalu detil mempersiapkan angkutan apa yang
akan kami tumpangi untuk keluar dari Bandara. Serta itenarary belum disiapkan
secara matang. Panduanku hanya contoh itenarary yang aku dapat dari internet
yang aku print.
Sedikit celingak celinguk dengan
Hendra kami mencari bis atau MRT. Kami putuskan untuk mendatangi ruang tourist
information. Di ruang tersebut terdapat banyak brosur wisata Singapore dalam berbagai bahasa,
termasuk bahasa Indonesia ada disana. Si bapak petugas menjelaskan jalur peta
MRT. Berbekal buku panduan inilah yang akan membawa kami menulusuri tempat
wisata di Singapore
Karena Airasia ada di terminal 1
maka kami harus menggunakan Sky Train menuju terminal 3 dimana terdapat MRT
station dan Bis Station. Kelebihan di Singapore ini adalah petunjuknya sangat
lengkap, jelas dan tidak membingungkan.
Aku pernah membaca diblog untuk
tourist biasanya dianjurkan untuk membeli kartu Singapore Tourist Pass (STP),
sehingga tourist bisa naek bis dan MRT keseluruh tujuan dengan hanya membayar 8
SGD untuk 1 hari, 16 SGD untuk 2 hari dan 24 SD untuk 3 hari dan Deposit card
sebesar 10 SGD. Dibandingkan kalau membeli tiket standar, kartu STP ini jauh
lebih murah kalau tujuan perjalanan kita selama 1 hari lumayan banyak.
Tapi sayang penjualan tiket STP
ini baru buka jam 12 siang, terpaksa kami menunggu sekitar 2 jam di bandara.
Kami berkeliling bandara Changi. Hendra mencoba fasilitas wifi bandara untuk
check in di foursquare dasar narsis check in. Karena ini perjalanan rahasiaku
otomatis aku ga perlu cek2in segala haha..
Setelah membeli tiket STP
waktunya untuk meluncur ke apartemen di Bradellhill, kami menumpangi MRT kearah
Tanah Merah untuk ganti MRT menuju Paya Lebar (berarti statiunnya kurus
nih hihi) lalu ganti MRT yang Circle Line (warna
orange) menuju station akhir HabourFront tapi kami akan turun di station Marymount. Saat memasuki MRT terasa sangat nyaman dan canggih hanya dengan menggesekkan kartu STP kami langsung loncat ke dalam MRT lalu didalam MRT info setiap station yang akan dilewati akan diinformasikan dan info posisi MRT akan datang juga terlihat di TV informasi bahwa MRT tujuan HarbourFront akan tiba berapa menit lagi. Begitu nyaman dan jangan takut nyasar deh. Salut buatSingapore MRT..kapan di Jakarta ada MRT seperti
ini. Dan jangan takut ada pencopet di MRT karena di dalamnya terdapat kamera
CCTV yang mengawasi gerak gerik penumpang..
nih hihi) lalu ganti MRT yang Circle Line (warna
orange) menuju station akhir HabourFront tapi kami akan turun di station Marymount. Saat memasuki MRT terasa sangat nyaman dan canggih hanya dengan menggesekkan kartu STP kami langsung loncat ke dalam MRT lalu didalam MRT info setiap station yang akan dilewati akan diinformasikan dan info posisi MRT akan datang juga terlihat di TV informasi bahwa MRT tujuan HarbourFront akan tiba berapa menit lagi. Begitu nyaman dan jangan takut nyasar deh. Salut buat
Berbekal petunjuk Mba Inggrid
yang punya apartemen kami bertiga menusuri dan mengikuti arah yang disebutkan
oleh mba Inggrid dan Alhamdullilah tidak nyasar. Sampai di apartemen sekitar
jam 1. Mamaku dan kembaranku lagi on the way menuju apartemen. Kamar apartemen
yang kami sewakan ternyata sesuai dengan foto yang dikirimkan oleh sang
pemilik. Lumayan nyaman buat kami berempat untuk menginap selama 3 hari.
Tidak lama mamaku dan kembaranku
nonggol di apartemen rasanya terharu banget karena akhirnya kami bertemu di
Singapore dan trip ini menjadi nyata kalau mengingat proses untuk sampai ke
sini rasanya pengen nangis guling-guling (sedikit lebay ya haha)
Setelah sholat dan beristirahat
sejenak kami sudah tidak sabar untuk mengelilingi kota Singa ini. Jam sudah menunjukkan jam 2
siang waktu Singapore .
Berdasarkan itenarary yang aku bawa tujuan pertama kali adalah mengunjungi
Marina Bay Sands. Kami bertanya kepada mba Inggrid MRT apa yang harus kami
tumpangi. Dan Kami harus menumpangi MRT Circle Line dan harus turun di statiun
Promenade, lalu berjalan kaki karena di dekat daerah tersebut akan kami jumpai
Marina Bay Sands, Singapore Flyer, Esplanade, Merlion Park. Semua berada dalam
lokasi yang tidak berjauhan. Rasanya seperti mimpi aku berada disini melihat
langsung pemandangan ini. Terima kasih yah Allah.
Sambil makan kami berembuk tujuan wisata yang akan kami datangi, dan kami memutuskan untuk menaiki Singapore Flyer atau semacam bianglala klo di Dufan dimana dari atas bianglala kami akan bisa melihat pemandangan Negara Singa. Tiket naek Singapore Flyer sebesar 29,5 SGD sekitar 200 ribu..(mahal nyak)..tapi itu sepadan yang pemandangan yang kami lihat dari atas. Dari atas dapat dilihat pelabuhan, lapangan golf
Perjalanan kami lanjutkan menuju
Esplanade atau tempat dipertontonkannya seni pertunjukan di Singapore
bentuknya seperti durian. Lalu kami lanjutkan lagi perjalanan menuju Merlion Park . Ga syah ke Singapore kalau ga foto-foto di
depan patung Singa ini. Pemandangan malam di Merlion Park
sangat romantis karena lampu-lampu malam menerangi dari gedung-gedung
disekitarnya. Puas foto-foto di Merlion kami sempatkan untuk menonton
pertunjukkan sorotan lampu dari gedung Marina Bay Sands, keren banget lampu
yang berganti ganti warna dan ada alunan musik yang mengiringi. Café-café
disekitar merlion dipenuhi oleh pengunjung yang makan sambil menikmati malam
dengan menonton atraksi lampu Marina Bay Sands.
Jam sudah menujukkan jam 8 malam,
tujuan terakhir malam ini adalah mengunjungi Chinatown .
Kami sedikit kesulitan menemukan Rafless MRT. Tanya kanan kiri sambil melewati The
Fullerton Bay Hotel yang sangat megah
katanya ini merupakan salah satu hotel termahal di Singapore .
Akhirnya kami menemukan MRT station dan kondisi kakiku sudah pegal luar biasa.
Jalan-jalan di Negara Singa ini emang harus kuat jalan.
Tiba di Chinatown kami memborong oleh-oleh gantungan kunci yang biasa digunakan buat untuk pembuka botol dan gunting kuku dengan harga 1 SGD lumayan murah dengan kualitas yang lumayan bagus.
Puas belanja waktunya untuk balik ke apartemen, rasanya kaki kami sudah tidak sanggup berjalan lagi, Tapi kasian temenku Hendra yang masih harus balik ke apartemen kami untuk ambil tasnya dan masih harus berjuang mencari ABC Hostel di Jalan Kubor daerah Bugis Street. Selamat berjuang kawan hehe..
0 komentar:
Posting Komentar