Pages

Rabu, Januari 23, 2013

Learning from Bad Experience..

Ini adalah sekumpulan cerita yang aku alami dalam seminggu belakangan ini yang membuat "tergelitik" untuk menuangkannya di Blog supaya ntar inget dan dijadikan pengalaman supaya minimal tidak mengulanginya lagi.

Ok, mari kita uraikan ceritanya disini :

  1. Ini pengalaman kemarin waktu pulang dari kantor, berhubung aku masih nebeng dirumah tanteku di Kebon Nanas maka setiap pulang pasti aku berlanggangan bajaj. Tarif biasa dari kantor ke terminal Blok M biasanya adalah 15 rebu saja. Tapi si bapaknya minta tambahan 2 ribu alasannya jalanan di kemang lagi macet banget. Tapi aku keukeuh tetap minta 15 ribu. Akhirnya si Bapak setengah hati deal tarif bajajnya jadi 15 ribu. Ternyata bener di jalanan Kemang Raya lagi macet banget. Tetapi itulah untungnya naek bajaj si bapaknya bisa belok ke kanan ke kiri memotong antrian kendaraan yang jalannya kayak keong. Terlintas di hati bener juga jalanan lagi macet, kayaknya klo nambah 2 ribu ga masalah nih. Tapi akhirnya waktu turun dari Bajaj aku tetap membayar 15 ribu dan ga sempet menambahkan uang 2 ribu. Dan disini mulai kelihatan tanda-tanda ga "beres" ketika hak orang lain yang ga dibayarkan sesuai haknya. Biasanya aku sampai di terminal Blok M, bis  no 45 jurusan Blok M-PGC udah nunggu di depan terminal dan biasanya juga aku dapat tempat duduk. Tapi kali ini itu bis baru saja meninggalkan aku , huaaa..trus mau ga mau aku masuk ke dalam terminal untuk menunggu bis yang lain. Akhirnya ada bis Mayasari Bakti No. 57 yang masih kinclong alias baru yang melintas dan ternyata di dalam bisnya sudah penuh tempat duduknya dan aku terpaksa BERDIRI, oklah ga papa berdiri cari posisi yang aman dan nyaman yaitu di belakang pak supir. Tapi tau sendiri Jalan Tendean klo pulang kerja pasti macetozz...kakiku mulai pegal, dan mulai bercuruan keringet karena hari ini aku menggunakan blazer seragam kantor yang lumayan puanass. Aku coba menghibur hati dengan mengutak atik BB dengan membaca blognya mba Meta, trus walking blog di temen-temen blognya mba meta, hati sedikit terhibur setidaknya mengurangi keluhan yang ga penting. Dan akhirnya ga terasa bisnya udah mau deket rumah tanteku. dan aku berdiri nyaris 2,5 jam saja saudara-saudara. Kebayang ya yang tiap hari naek bis harus berdiri dan umpel-umpelan. Hikss..bener-bener Jakarta kota yang tidak bersahabat. Hikmah : Jangan mengambil/menunda yang memang sudah "HAK" orang lain. Kecuali kalau mau apes berdiri 2,5 jam dan bercururan keringet, hiks (lap keringet dan air mata)
  2. Klo cerita yang kedua ini sampe kebawa mimpi segala, awalnya karena aku belum selesai menghitung PPh 21 tahunan dan terpaksa kerjaan tsb aku bawa pulang ke rumah. Dan seperti biasa kerjaan tsb tidak langsung dikerjakan, hari sabtu  aku malah sibuk searching di om google sampai sore. Trus malamnya baru keinget besok hari minggu aku punya janji ketemuan ama mas otomatis seharian keluar rumah, trus kapan aku ngerjain PR kantornya? sementara PPh 21 nya harus dilaporkan Senin pagi? wah malamnya mulai panik..yah uda besok harus bangun pagi-pagi supaya kerjaanku segera kelar dan bisa tenang ketemuan ama si mas. Dan ternyata kepanikan ini terbawa sampai mimpi segala. Pagi-pagi aku langsung sibuk terkutat didepan laptop. Akhirnya sekitar jam 11 PR kantor ini selesai juga, aku tidur sebentar dan abis zuhur langsung berangkat ketemuan ama si Mas. Dan sorenya ternyata saat aku mau mandi, ada flek coklat seperti flek datang bulan..oh my god aku kan baru aja selesai haid kenapa si tamu nongol lagi?? ternyata ini hasil panik tadi malam yang membuat badanku ikut bereaksi mengeluarkan flek coklat. tuh klo dah stress dikit jadi ngaruh ke kondisi tubuh. Hikmah : Jangan terlena dengan waktu yang ada, dahulukan yang penting. Atau istilah kerennya buat "SKALA PRIORITAS" kalau ga ingin stress mengerjakan sesuatu dalam waktu yang mepet.  
  3. Cerita yang terakhir saat aku lagi mengurus suatu urusan di suatu lembaga, ceritanya aku lagi buru-buru di depanku masih ada antrian seorang ibu dan anaknya. Lumayan lama juga transaksi ibu tersebut yang membuat aku mulai tidak sabar. Mungkin pengaruh perut yang udah minta diisi kali ya. Akhirnya selesai transaksi ibu tersebut aku maju ke depan meja tellernya untuk melakukan transaksi. tapi ternyata barang yang aku mau aku ambil ga bisa diambil sekarang karena harus ada konfirmasi sebelumnya kalau mau ambil barang. Fuihh..yah sudahlah aku bayar aja dulu ntar baru barangnya diambil dalam benakku karena takut duitnya ntar kepake. Selesai transaksi aku buru-buru pulang. Ntar hari Jum'at aku balik lag kesini. Sampai dikantor baru inget ntar kalau mau ambil barangnya aku nunjukkin dokumen apa?? aku hanya terima kwitansi aja. Mulai panik sibuk cari-cari no telp lembaga tsb. Minta bantuan om google kok ga nemu. Trus bongkar bongkar dompet berharap aku punya fotocopian perjanjian yang dulu, fotocopiannya nemu tapi kok ga ada no tlp lembaga tsb. Mau balik lagi ke lembaga tsb diluar lagi hujan. Waa pegimane ini??? mana aku belum makan dan sholat..tambah stress saya..Trus aku coba nelpon ke 108 dan 108nya ga bisa dihubungi..Penasaran aku buka lagi fotopian perjanjiannya masa ga ada no tlp lembaga tsb dan ternyata no tlpnya ada saudara-saudara..Lap keringet deh saya..hampir setengah jam pusing cari nih no telp. Akhirnya aku telpon ke lembaga tsb kata mbanya gpp bawa kwitansinya untuk ngambil barangnya..Fuih syukurlah sudah tenang rasa hati ini..makenya mpok klo apa-apa itu jangan grasak grusuk ga jelas ya..Hikmah : dalam mengerjakan sesuatu itu harus dimulai dengan doa dan hati yang tenang dan tidak buru-buru..buru-buru ingin selesai malah nambah kerjaan dan stress.

Dari pengalaman kejadian diatas harus dijadikan pelajaran agar kedepannya lebih "wise" lagi untuk mengedepankan hak orang lain, waktu dan mengutamakan ketenangan dalam melakukan sesuatu..

Bad Experinces make Good Experinces

0 komentar:

 

(c)2009 Din@-Blog. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger