Pages

Selasa, November 01, 2011

Rejeki yang tak tertukar


Dalam kehidupan sehari hari terkadang kita selalu melakukan sesuatu dengan perhitungan untung rugi atau istilah kerennya cost vs benefit. Hal ini tidak salah, karena sebagai pebisnis tidak mungkin mereka mau kerja sukarela tanpa mendapat margin dari usahanya tersebut.

Tapi jangan menjadikan benefit itu diatas segala-galanya. Biasanya orang mengerjar benefit dalam bentuk materi. Terinspirasi dari nonton kick andy pada malam sabtu kemarin mengenai wirausaha saat pengusaha kedai digital bernama saptuari bercerita bahwa bisnis tidak selalu bertujuan mengejar materi tetapi harus juga memberikan maanfaat atau keuntungan bagi masyarakat. Kalau selalu mengejar keuntungan akan capek bersaing dengan competitor.

Lalu terinspirasi lagi saat nonton Just Alvin di Metro TV topik mengenai artis yang punya bisnis rumah makan, bintang tamu aam itu adalah Lucy Wiryono yang memulai bisnis cafe steak bernama HolyCow. Cafe ini adalah cafe dipinggir jalan dengan harga steak yang sesuai budget.

Lucy juga mengutamakan berbagi dari hasil keuntungan yang diperolehnya. Dengan berbagi bukan berarti rejeki kita berkurang tetapi malah bertambah dan rejeki yang kita peroleh tersebut menjadi berkah.
Inti utama rejeki adalah baik itu kecil maupun besar, harus tetap kita syukuri. Jadi kunci rejeki adalah rasa syukur kita terhadap apa yang telah kita peroleh. Semakin baik kita bersyukur maka Allah akan menambah rejeki kita. Dan jangan terlalu ngoyo dalam ngejar materi, karena rejeki itu bukan hanya dari materi tetapi ketenangan hati, keimanan, kesehatan, rasa bahagia, teman yang baik, itu juga rejeki yang lebih besar dari pada materi. Buat apa kita memiliki uang yang banyak, rumah yang besar, mobil yang mewah tetapi hati gelisah, cemas dan nelangsa.

So, berbuatlah yang terbaik dalam bisnis dan bekerja. Berhitung cost vs benefit boleh selama dalam keadaan wajar. Yakinlah selama kita bekerja dan berbisnis mengutamakan kepentingan atau kemaslahatan bagi orang banyak, rejeki kita tidak akan tertukar.

Karena aku pernah punya pengalaman sendiri saat dikantor ditawari akan diajak mengajar suatu mata kuliah yang selama ini aku sudah praktek langsung. Tentu tawaran ini aku terima dengan senang hati. Tetapi saat semester baru berlangsung ternyata aku tidak termasuk dalam daftar pengajar mata kuliah tersebut. Tapi aku tidak berkecil hati. Mungkin belum rejeki kali dalam hatiku.

Ternyata kalau kira ridho dengan ketentuan Allah, maka Dia akan mengganti dengan yang lebih baik. Aku ditawari oleh bosku untuk lanjut kuliah S2 di kampus tempat aku bekerja.. See, kalau emang rejeki kita tidak akan tertukar..
Lakukan yang terbaik dalam setiap kita bekerja dan berbisnis dan yakinlah selama niat kita baik Allah akan mengganjar amal tersebut baik dalam bentuk rejeki maupun pahala yang sesuai dengan keikhlasan kita.

0 komentar:

 

(c)2009 Din@-Blog. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger