Dalam kehidupan sehari hari
terkadang kita selalu melakukan sesuatu dengan perhitungan untung rugi atau
istilah kerennya cost vs benefit. Hal ini tidak salah, karena sebagai pebisnis
tidak mungkin mereka mau kerja sukarela tanpa mendapat margin dari usahanya
tersebut.
Tapi jangan menjadikan benefit
itu diatas segala-galanya. Biasanya orang mengerjar benefit dalam bentuk
materi. Terinspirasi dari nonton kick andy pada malam sabtu kemarin mengenai
wirausaha saat pengusaha kedai digital bernama saptuari bercerita bahwa bisnis
tidak selalu bertujuan mengejar materi tetapi harus juga memberikan maanfaat
atau keuntungan bagi masyarakat. Kalau selalu mengejar keuntungan akan capek
bersaing dengan competitor.
Lalu terinspirasi lagi saat
nonton Just Alvin di Metro TV topik mengenai artis yang punya bisnis rumah
makan, bintang tamu aam itu adalah Lucy Wiryono yang memulai bisnis cafe steak
bernama HolyCow. Cafe ini adalah cafe dipinggir jalan dengan harga steak yang
sesuai budget.
Lucy juga mengutamakan berbagi
dari hasil keuntungan yang diperolehnya. Dengan berbagi bukan berarti rejeki
kita berkurang tetapi malah bertambah dan rejeki yang kita peroleh tersebut
menjadi berkah.
Inti utama rejeki adalah baik itu
kecil maupun besar, harus tetap kita syukuri. Jadi kunci rejeki adalah rasa
syukur kita terhadap apa yang telah kita peroleh. Semakin baik kita bersyukur
maka Allah akan menambah rejeki kita. Dan jangan terlalu ngoyo dalam ngejar
materi, karena rejeki itu bukan hanya dari materi tetapi ketenangan hati,
keimanan, kesehatan, rasa bahagia, teman yang baik, itu juga rejeki yang lebih
besar dari pada materi. Buat apa kita memiliki uang yang banyak, rumah yang
besar, mobil yang mewah tetapi hati gelisah, cemas dan nelangsa.
So, berbuatlah yang terbaik dalam
bisnis dan bekerja. Berhitung cost vs benefit boleh selama dalam keadaan wajar.
Yakinlah selama kita bekerja dan berbisnis mengutamakan kepentingan atau
kemaslahatan bagi orang banyak, rejeki kita tidak akan tertukar.
Karena aku pernah punya
pengalaman sendiri saat dikantor ditawari akan diajak mengajar suatu mata
kuliah yang selama ini aku sudah praktek langsung. Tentu tawaran ini aku terima
dengan senang hati. Tetapi saat semester baru berlangsung ternyata aku tidak
termasuk dalam daftar pengajar mata kuliah tersebut. Tapi aku tidak berkecil
hati. Mungkin belum rejeki kali dalam hatiku.
Ternyata kalau kira ridho dengan
ketentuan Allah, maka Dia akan mengganti dengan yang lebih baik. Aku ditawari
oleh bosku untuk lanjut kuliah S2 di kampus tempat aku bekerja.. See, kalau
emang rejeki kita tidak akan tertukar..
Lakukan yang terbaik dalam setiap
kita bekerja dan berbisnis dan yakinlah selama niat kita baik Allah akan
mengganjar amal tersebut baik dalam bentuk rejeki maupun pahala yang sesuai
dengan keikhlasan kita.
0 komentar:
Posting Komentar